Pernah dengar nama-nama berikut : Ra Kuti , Ra Semi, Ra Tanca, Ra Wedeng, Ra Yuyu, Ra Banyak, dan Ra Pangsa?
Mereka tergabung dalam Dharmaputra Majapahit, yaitu beberapa orang abdi yang dekat dengan Raja Majapahit. Walaupun ironisnya, mereka justru melakukan pemberontakan terhadap Majapahit itu sendiri.
Mengapa ketujuh orang itu memiliki nama depan Ra ?
Terkait nama berawalan Ra ini menimbulkan pemikiran dalam benak saya, sebagai berikut :
Pertama
Ketujuh nama diatas merupakan nama para orang terhormat di sisi raja Majapahit. Mereka pun dianggap sebagai tokoh sejarah yang memang ada, bukan sekedar nama rekayasa fiksi dari sebuah sandiwara radio.
Kedua
Selain ketujuh nama di atas yang merupakan tokoh sejarah, ada pula nama : Ra Tosan, Ra Glatik, Ra Lintang dan Ra Tati yang disebutkan sebagai perampok-perampok yang dikalahkan oleh Ranggalawe yang juga disebutkan di dalam sandiwara radio Tutur Tinular.
Ketiga
Selain itu, pernahkah Anda mendengar panggilan : Dangiang ( Dang Hyang ), Sanghyang ( Sang Hyang ), Rahyang atau Ranghyang ( Ra Hyang ), dan Raditya ( Ra Aditya ) ?
Dugaan
Apakah itu nama?
Ataukah itu merupakan julukan, atau gelar? Sebagaimana Raden dan Pangeran....
Karena ada juga yang menyatakan bahwa Ra itu adalah panggilan singkat dari Rakrian, Rakriyan, Rakai, Raden.
Akan tetapi, jika mengingat hal Kedua di atas, dimana nama-nama dengan awalan Ra lainnya tidak dalam posisi terhormat, bahkan merupakan perampok, maka hal ini agak menurunkan dugaan saya bahwa nama berawalan Ra itu merupakan gelar. Dengan kata lain, tampaknya nama berawalan Ra itu bukanlah gelar kehormatan.
Atau mungkin juga memang singkatan dari gelar dan penggunaan dalam sandiwara radio itulah yang tidak tepat.
Lalu bagaimana?