Generasi Kedua Saur Sepuh

Setelah Brama mundur dari cerita Saur Sepuh, kisah berkisar pada Paksi Jaladara dan Wanapati.

Kehadiran Paksi Jaladara dan Wanapati merupakan epik kedua dari sandiwara radio tersebut yang menceritakan perjalanan generasi kedua tokoh-tokoh sakti Madangkara.

Sayangnya diawal berkuasanya Wanapati menggantikan Brama, ia sudah terlibat konflik dengan Paksi Jaladara. Konflik ini pada dasarnya bukan bersumber dari kedua tokoh ini secara langsung akan tetapi berkat konspirasi dari Patih Kandara yang mendampingi Wanapati di Madangkara. Raden Paksi mewarisi watak dan keahlian bermain pedang dari ibunya, Mantili. Punya cita-cita menjadi panglima perang angkatan bersenjata kerajaan madangkara. Demi mewujudkan cita-citanya ini dia sering melatih olah kanuragan dan latihan perang dengan para pemuda Madangkara di kadipaten Jamparing.

Kegiatannya ini kemudian dijadikan gosip oleh patih kandara yg mengadu pada prabu Wanapati bahwa raden Paksi Jaladara sedang menyusun kekuatan untuk memberontak.

Prabu Wanapati mewarisi watak Harnum sang ibunda yang kalem dan polos. Dia lebih menyukai ilmu tata pemerintahan dari pada olah kanuragan. Namun karena usianya masih sangat muda, ia menjadi makanan empuk bagi hasutan patih Kandara yang licik.

Raden Bentar, ia putra tiri dari Brama. Anak kandung Pramitha dan Adipati Sadeng. Meski begitu, Bentar lebih banyak mewarisi sifat-sifat Brama. Arif bijaksana dan sakti mandraguna. Dia jadi penengah dan pendamai dalam kemelut perang saudara Madangkara pada episode Sengketa Tanah Leluhur.

Atas konspirasi dari Patih Kandara, Raden Bentar dipindahkan oleh prabu Wanapati dari Kadipaten Jamparing menuju ke kadipaten Singkur. Raden Bentar sendiri pernah terluka parah diserang oleh Patih Kandara dengan ajian Serat Jiwanya dalam usahanya mendamaikan prabu Wanapati putera Brama dengan Paksi Jaladara putra Mantili.

Kemudian dibantu oleh ibunya, Pramitha, Bentar mempelajari ajian Lampah Lumpuh digoa pantai selatan ditemani juga oleh rajawali raksasa milik Brama.

Selanjutnya dalam cerita Saur Sepuh sesudahnya, Raden Bentar diceritakan berguru pada Bhiksu Kampala dari Tibet hingga menguasai ilmu Angin Es, Ikatan Roh dan Salju Menyiram Bumi.

Patih Kandara sendiri pada episode perang saudara itu akhirnya dikalahkan oleh paman Soma Wikarta, bekas murid Mantili yang dulu pernah berkhianat dan bersekutu dengan Miranti si Klabang Hitam dalam mencuri kitab Ajian Serat Jiwa di padepokan Gunung Wangsit milik Mantili.

Patih Kandara yang menguasai ajian Serat Jiwa tingkat 8 kalah dan tewas oleh Soma yang menguasai ajian Serat Jiwa tingkat 9.

Di episode ini diceritakan pula tentang pertobatan dari Soma atas sikap-sikapnya yang keliru dimasa lalu pada Mantili. Pertobatannya itu diterima oleh Pramitha dan Bentar yang kemudian menjadi jembatan bagi Soma untuk menjalin hubungan baik kembali kepada tokoh-tokoh Madangkara lainnya.

Garnis, adalah putri pertama dari Pramitha dan Adipati Sadeng. Ia seorang pendekar pedang sebagaimana Mantili. Ia pernah mengembara ke Majapahit untuk menuntut balas pada patih Gajah Mada atas kematian ayahnya dalam penyerangan Majapahit ke Sadeng. Tapi niatnya itu dibatalkan setelah kemudian ia bertemu dengan Pramitha dan Bentar di Madangkara.

Garnis pertama kali muncul pada episode Sengketa Tanah Leluhur. Ia menjadi salah satu tokoh sentral yang ikut mewarnai kisah Saur Sepuh pada generasi keduanya.