Rajawali Sakti Brama Kumbara

Burung Rajawali Raksasa ini dikenal sewaktu Brama masih kecil, ketika digembleng oleh Kakek Astagina di Gua Pantai Selatan.

Ketika Brama bersama Kakek Astagina sedang berbincang di tepi pantai, mereka dikejutkan oleh kedatangan seekor rajawali raksasa yang terbang melintas di depan mereka. Sejak pertama jumpa itu, Brama sudah 'jatuh cinta' dan ingin terbang naik rajawali. Tentu saja itu tak ditanggapi serius oleh Kakek Astagina. "Ya, moga-moga saja rajawali itu mau membawamu terbang...." kata sang Kakek sekaligus memperingatkan Brama agar jangan membuat masalah dengan binatang besar dan kuat itu karena bisa berbahaya.

Beberapa kali mereka melihat rajawali itu melintas. Suatu ketika karena saking penasarannya, Brama yang sudah bertambah besar itu bersuit memanggil rajawali itu. Rajawali cilingukan, lalu datang menyerang.

Terjadi pertarungan sengit dan kemudian Brama 'menclok' di punggung rajawali itu dibawa terbang tapi tetap kokoh bertahan. Akhirnya sang Rajawali itu 'menyerah'... ia tak lagi menyerang, lalu pergi setelah terbang berputar tenang seolah memberi penghormatan.

Sejak itu pun mereka bersahabat... Brama dapat memanggil rajawali dengan suitannya dan Rajawali itu pun menjadi tunggangannya.

Di kemudian hari, dalam tapa semedinya, Brama mengenali Rajawali Saktinya itu sebagai titisan Dewa Brahma. Brama pernah memberikan sebuah kendi wasiat pada Bongkeng, salah satu abdi terbaik Mantili. Dimana ketika kendi itu dilempar, akan bermunculan rajawali-rajawali kecil yang bisa menyelamatkan Bongkeng dari bahaya.